Hiburan

Meriahkan HUT Ke-78 RI, Pemdes Karangpawitan Pangandaran Gelar Sanglingan Jaipongan

×

Meriahkan HUT Ke-78 RI, Pemdes Karangpawitan Pangandaran Gelar Sanglingan Jaipongan

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Acara memeriahkan HUT ke 78 RI Sanglingan Jaipongan kembali digelar di lapangan SDN 4 Harjaresik, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kamis 24 Agustus 2024. Acara ini dibuka langsung oleh Kades Karangpawitan Saryono.

Dalam sambutannya, Saryono menegaskan dirinya akan konsisten dan terus berjuang dalam menjaga budaya dan seni tradisi Desa. Saryono percaya bahwa pelestarian budaya perlu masuk ke kehidupan masyarakat masa kini secara halus, tanpa harus menjadi beban.

“Itu artinya budaya memiliki arti bahwa budaya harus hidup, tanpa pemaksaan dan harus dinikmati, jadi ke depan semoga semakin banyak anak muda yang tertarik dengan budaya,” ujarnya.

Apalagi bentuk pelestarian seni- budaya seperti Kudalumping dan jaipong, kata dia, memiliki nilai strategis, sebagai sebuah usaha dalam melestarikan seni-budaya Kabupaten Pangandaran. Saryono meminta untuk masyarakat kedepannya mampu untuk melestarikan budaya.

“Seni budaya tari jaipong itu sedang kami budayakan kembali untuk masyarakat Desa Karangpawitan, kemudian masyarakat untuk berkarya dalam seni budaya khas tatar sunda,” tuturnya.

Pimpinan Jaipong, Santi menambahkan, gelaran pasanggiri ini bertujuan untuk memeriahkan HUT Ke-78 RI, Selain itu, juga untuk memperlihatkan, bahwa jaipongan, khususnya Jugala masih eksis di Jawa Barat.

“Sedangkan nama tarian, yakni Kudalumping sengaja diangkat sebagai ciri khas dari tari Kabupaten Cilacap. Tarian ini diekpose ke masyarakat. Hari ini kita angkat dan di-Pasanggiri-kan ke hadapan masyarakat,” bebernya.

Sementara itu, Kadus Harjaresik, Yono mengatakan branding kesenian budaya ini akan mendukung segala event yang terkait dengan kearifan lokal dan budaya bangsa Indonesia, untuk menarik pergerakan minat bufaya dan pariwisata.

“Sangling ngaherangan perhiasan atawa pusaka seperti emas. Sangling itu mengkilatkan, membeningkan perhiasan dan pusaka agar lebih indah dan mempunyai bobot nilai yang lebih berharga. Jadi Jaipong adalah budaya yang harus dijaga, dilestarikan, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Karena sesuai amanat Kades Karangpawitan, wisata budaya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan masyarakat,” tandasnya.

Penulis: Saefullah