PANGANDARAN, JURNALMEDIA – Musim penghujan yang melanda wilayah Kabupaten Pangandaran akhir-akhir ini tidak hanya membawa tantangan, tetapi juga berkah bagi para petani, khususnya yang memiliki sawah sengkedan di daerah pegunungan. Air hujan yang melimpah memungkinkan para petani kembali menggarap lahan persawahan mereka.
Kang Bona, salah seorang warga Desa Selasari, Kecamatan Parigi, mengungkapkan bahwa hujan kali ini sangat membantu petani yang kesulitan mendapatkan pasokan air. Menurut dia, salah satu kawasan yang kembali produktif adalah Blok Jelegong di Dusun Tenjosari, Desa Selasari.
“Sawah sengkedan sekarang bisa kembali digarap karena kebutuhan air sudah mencukupi,” ujar Kang Bona.
Ia menjelaskan, hasil panen dari sawah sengkedan cukup menggembirakan. Dari setiap 100 bata sawah, petani bisa menghasilkan hingga 1,2 ton gabah dalam waktu tiga bulan. Sebagian besar hasil panen dijual ke tengkulak atau bandar lokal dengan harga sekitar Rp600 ribu per kuintal, meskipun harga tersebut bisa berubah tergantung kondisi pasar.
Namun, Kang Bona menyoroti kendala dalam mendapatkan pupuk. Ia berharap pemerintah, khususnya melalui dinas pertanian, mempermudah akses pupuk bagi petani.
“Kami sangat mendukung ketegasan Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Pertanian yang memberantas penimbunan pupuk. Jika ada pihak yang mempermainkan distribusi pupuk, kami tak segan melaporkannya langsung ke Menteri dan memviralkan di media sosial,” tandasnya. (Ntang)