BANJAR, JurnalMedia – Sebanyak 94 penerima manfaat bantuan modal usaha mikro di Kelurahan Banjar mengalami pemotongan dana sebesar Rp100.000 per orang oleh oknum dari Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) setempat. Pemotongan tersebut dilakukan dengan alasan infak, meskipun kebijakan Baznas tidak mengatur hal tersebut.
Para penerima manfaat yang seharusnya menerima Rp1.000.000 per orang merasa keberatan atas pemotongan ini. Lurah Banjar, Sukmana, membenarkan adanya pemotongan dana tersebut dan telah memanggil oknum yang terlibat untuk mengembalikan uang kepada penerima manfaat.
“Ini sudah kami koordinasikan dengan pihak Baznas, dan oknum yang melakukan pemotongan sudah dipanggil. Kami meminta uang yang dipungut itu segera dikembalikan kepada yang berhak,” ujar Sukmana pada Senin 10 Maret 2025.
Ketua Baznas Kota Banjar, H. Kohar, menegaskan bahwa Baznas tidak pernah memberikan instruksi terkait pemungutan infak dari penerima bantuan.
“Kami tidak pernah memerintahkan hal ini. Ini adalah tindakan oknum dari UPZ Kelurahan Banjar,” tegas H. Kohar dalam keterangan tertulis.
Baznas Kota Banjar telah mengambil langkah tegas dengan memanggil oknum yang terlibat dan berjanji akan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Jika terbukti ada penyalahgunaan wewenang, tindakan lebih lanjut akan diambil.
Sebelumnya, pada 6 Maret 2025, Baznas Kota Banjar telah menyalurkan bantuan modal usaha mikro senilai Rp1.625.000.000 kepada 1.625 penerima manfaat dari berbagai kalangan masyarakat. Acara penyaluran berlangsung di Gedung Dakwah Masjid Agung Kota Banjar dan dihadiri oleh Walikota Banjar, H. Sudarsono, serta Wakil Walikota Banjar, H. Supriana.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu pengembangan usaha mikro di Kota Banjar, terutama bagi pelaku usaha yang mengalami keterbatasan modal. (Ucup)
