Berita  

Pj Walkot Banjar Gelar Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Kemiskinan 2024

BANJAR, JURNALMEDIA.ID – Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar Ida Wahida Hidayati, membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Kemiskinan Kota Banjar Tahun 2024 yang diselenggarakan di Aula Margayudha, Kantor Bappelitbangda Kota Banjar.

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Banjar, Asisten Daerah, Staf Ahli, Kepala BPS Kota Banjar, para Kepala Perangkat Daerah, Ketua TP PKK, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Kepala Bappelitbangda yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Banjar menyampaikan laporan mengenai kondisi kemiskinan di Banjar. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar, tingkat kemiskinan di kota ini menurun dari 6,14% pada tahun 2023 menjadi 5,85% pada tahun 2024. Angka tersebut setara dengan sekitar 11,16 ribu jiwa masyarakat miskin dan rentan miskin, mengalami penurunan sekitar 500 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.

“Penurunan angka ini menunjukkan keberhasilan upaya kita dalam menekan kemiskinan di Banjar. Kami berharap rapat koordinasi ini menghasilkan kebijakan strategis, perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan yang lebih baik dalam program penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.

Dalam arahannya, Ida Wahida Hidayati, menegaskan pentingnya langkah nyata dalam menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang saat ini berada di angka 0,95%.

“Kita harus bergerak bersama, tidak bisa hanya bekerja sendiri-sendiri. Percepatan, inovasi, dan integrasi peran dari berbagai pihak sangat diperlukan agar upaya penanggulangan kemiskinan dapat mencapai hasil yang maksimal,” tuturnya.

Ida menekankan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan tidak bisa dilakukan dengan pendekatan yang seragam. Menurutnya, identifikasi permasalahan, kebutuhan, dan potensi harus dilakukan dengan cermat agar intervensi yang diterapkan lebih efektif dan berdampak signifikan bagi masyarakat miskin.

Sejalan dengan target nasional berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022, yang menginginkan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada tahun 2024, Ida mengingatkan bahwa tugas besar masih menanti Kota Banjar.

“Ini adalah pekerjaan besar bagi kita semua. Kita harus menjadikan target ini sebagai pemicu semangat untuk berikhtiar dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Banjar,” tegasnya.

Lebih jauh, Ida mengusulkan pendekatan graduasi sebagai salah satu metode untuk mengurangi kemiskinan. Dan pendekatan ini diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat kemiskinan secara bertahap sehingga kualitas hidup masyarakat miskin dapat meningkat.

“Dengan rapat ini, kami harap ada peningkatan kolaborasi dan konvergensi program maupun kegiatan yang lebih efektif, sehingga target pengentasan kemiskinan di Kota Banjar dapat tercapai sesuai harapan,” pungkasnya. (Ucup)