PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Pembuatan jaring ikan secara tradisional masih terus dipertahankan warga nelayan di Neglasari, Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
“Saya mulai membuat jaring sejak 30 tahun lalu yang diajarkan oleh orang tua secara turun-temurun,” kata salah seorang pembuat jaring Adman, di Paledah, Jumat 07 Juli 2023.
Menurut dia, pembuatan jaring tersebut dilakukan dengan merajut benang tetoran dibantu alat seperti jarum rajut, dan lainnya.
Jaring hasil buatannya, tidak hanya dipakai oleh nelayan di Kabupaten pangandaran saja, namun juga sampai Pinggir Rawa Kabupaten Pangandaran.
“Sistemnya adalah pesanan, jadi pembuatannya tidak dipatok. Karena tergantung pesanan orang,” sebutnya.
Kata dia, jaring ikan yang dibuat terbagi dalam beberapa jenis, sesuai dengan panjang serta kerapatan anyaman. Jaring dengan panjang lima meter biasanya dijual sekitar Rp600 ribu.
Sementara yang panjang, katanya, ia kerap menerima pesanan dengan panjang mencapai 100 meter dengan lebar sekitar sepuluh meter.
“Kalau untuk yang panjang digarap secara bersama-sama, biasanya dikerjakan 3 orang,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Dedi itu menceritakan untuk jaring dengan panjang 100 meter tersebut bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan hingga mencapai satu tahun.
Mengingat di samping membuat jaring anyam, ia juga bekerja sebagai nelayan. Sehingga harus membagi waktu.
“Dalam satu tahun biasanya ada satu atau dua pesanan yang dikerjakan,” ungkapnya.
Pembuatan jaring ikan secara tradisional mempunyai kelebihan karena daya tahannya lebih lama.
Penulis : Saefullah