PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Sejumlah masa yang mengatasnamakan Forum Peduli Desa Sukaresik, mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, pada Selasa (23/07/2024).
Kedatangan mereka ke kantor BPN untuk menuntut kejelasan dalam polemik Tanah Tanjung Cemara, Kabupaten Pangandaran. Puluhan masa ini membawa sejumlah spanduk yang berisikan tuntutan terkait status tanah Tanjung Cemara, yang dilklaim telah dikuasai oleh mafia tanah.
Korlap aksi Jemono yang merupakan warga Desa Sukaresik mengatakan, bahwa polemik yang terjadi di Tanjung Cemara merupakan praktek mafia tanah, penyerobotan lahan, pencuri dan penjahat berkedok investor.
“Yang harus dilawan sampai titik darah penghabisan,” kata Jemono, Selasa 23 Juli 2024.
Jemono menambahkan, bahwa warga Desa Sukaresik siap melawan jika oknum institusi atau instansi yang membekingi mafia tanah.
“Warga merasa memiliki harga diri dan kehormatan, yang siap mempertahankan warisan leluhurnya,” ungkapnya.
Dia menjelaskan ada pergesaran peta lokasi Tanjung Cemara, hal tersebut menimbulkan keraguan.
“Sehingga harus dibeberkan kepemilikanya yang jelas,” ucapnya.
Kata dia, status Tanjung Cemara adalah tanah khas desa atau yang disebut pangangonan. Berdasarkan surat dari Bupati Ciamis kala itu, kemudian Gubernur Jawa Barat dan tandatangan mantan Kepala Desa Cikalong.
“Karena Sukaresik dulu masih bersatu dengan Cikalong, kemudian saksi yang masih hidup yakni bapak Sahidin, juga ikut menandatangani,” jelasnya.
Ia menyampaikan, kegiatan di Tanjung Cemara dihentikan sementara, setelah adanya audiensi dengan BPN Pangandaran.
“Tadi sudah dituangkan dalam berita acara,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Substansi Penanganan Sengketa BPN Pangandaran Wili SN mengatakan, untuk sementara pihaknya baru bisa menampung aspirasi dari masyarakat Desa Sukaresik soal tanah Tanjung Cemara.
“Jadi harus ditelaah lagi dan belum bisa memutuskan dalam waktu dekat. Ada pertemuan lebih lanjut, sehingga bisa clear and clean nantinya, kami nanti cek langsung terkait permasalahan yang ada,” ujarnya.