KALIMANTAN, JURNALMEDIA.ID – Kebakaran hutan di Kalimantan semakin meluas, menyebabkan kualitas udara yang buruk dan memaksa evakuasi warga di beberapa daerah. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar, terutama mengingat dampak lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkannya.
Rudi Santoso, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan, beliau menjelaskan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh kombinasi faktor cuaca kering dan aktivitas manusia. “Musim kemarau yang panjang membuat hutan sangat rentan terhadap kebakaran. Ditambah lagi dengan aktivitas pembukaan lahan yang tidak terkendali,” ujar Rudi pada Minggu, (01/09/2024).
Dampak Kesehatan: Asap tebal yang dihasilkan dari kebakaran hutan ini telah menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan di kalangan warga. “Kami telah mendirikan posko kesehatan di beberapa titik untuk memberikan bantuan medis kepada warga yang terdampak,” kata Rudi.
Lingkungan: Selain dampak kesehatan, kebakaran hutan juga merusak ekosistem dan habitat satwa liar. Banyak hewan yang kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan mereka. “Ini adalah bencana ekologis yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak,” tambah Rudi.
Upaya Penanggulangan: BPBD bersama dengan TNI, Polri, dan relawan lokal terus berupaya memadamkan api dan mencegah penyebaran lebih lanjut. “Kami menggunakan berbagai metode, termasuk water bombing dan pembuatan sekat bakar, untuk mengendalikan kebakaran,” jelas Rudi.
Namun, Rudi juga menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mencegah kebakaran hutan. “Kita semua harus bekerja sama untuk menjaga lingkungan kita. Jangan membakar lahan sembarangan dan selalu waspada terhadap potensi kebakaran,” tutupnya.
Dengan segala upaya yang dilakukan, diharapkan kebakaran hutan di Kalimantan dapat segera teratasi dan dampaknya dapat diminimalisir. Namun, ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian alam.