PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Kisah inspiratif datang dari Yuyu Mutia Ali (22), seorang pemuda asal Pangandaran yang berhasil meraih pendapatan jutaan rupiah setiap bulannya melalui promosi wisata body rafting di media sosial.
Lahir pada tahun 2002, Yuyu kini menjadi kebanggaan keluarganya. Meskipun terlihat pendiam, kisah hidupnya penuh dengan perjuangan yang tak terduga. Jalan yang dilalui Yuyu sebagai pemandu wisata di objek wisata Citumang tidaklah mudah. Sebelum terjun ke dunia pariwisata, ia sempat berjualan makanan di emperan jalan, hanya berbekal tikar sebagai fasilitas dagangnya. Usaha ini dilakukannya untuk membantu sang ibu yang ingin berdagang.
Perjuangan yang dilalui Yuyu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh banyak pemuda seusianya. Namun, berkat kegigihannya, Yuyu kini menjadi salah satu pemuda sukses di Pangandaran.
Yuyu pun mulai dikenal sebagai konten kreator di dunia pariwisata. Di media sosial seperti TikTok dan YouTube, Yuyu memiliki pengikut hingga ratusan ribu. Ia menceritakan bahwa perjalanannya menjadi pemandu wisata dimulai sejak duduk di bangku SMP, terinspirasi oleh kakaknya yang juga berprofesi sebagai pemandu wisata.
“Sejak SMP, kalau liburan biasanya diajak sama Aa (kakak, red),” cerita Yuyu di kawasan wisata Citumang, Minggu 8 September 2024.
Yuyu mulai mempromosikan Citumang melalui media sosial sejak 2017 hingga 2019. Setelah itu, ia semakin aktif mempromosikan wisata Citumang pada tahun 2021, setelah pandemi COVID-19 melanda.
“Saat itu mulai aktif di TikTok,” lanjutnya.
Konten yang diunggah Yuyu beragam, meskipun temanya tampak acak, semua video diedit dengan serius.
“Sebelumnya memang suka bikin konten, edit-edit video biasa,” ungkapnya.
Salah satu konten yang menarik perhatian netizen adalah video wisatawan yang sedang menikmati wahana body rafting di Citumang.
“Kayak waktu mereka loncat ke air, dan lainnya,” kata Yuyu.
Yuyu sering menyesuaikan konten yang diunggah agar sesuai dengan algoritma TikTok.
“Sampai tahun 2023, saya mulai aktif di Instagram, dan dalam dua hari bisa dapat 20 ribu follower,” katanya dengan bangga.
Setelah sukses di Instagram, Yuyu mulai mengembangkan kanal YouTube-nya. Beberapa video yang diunggahnya bahkan mencapai 20 juta views, yang memungkinkan dia untuk memonetisasi kontennya.
“Sekarang sudah dapat 100 ribu subscriber dan dapat silver play button,” ujarnya.
Kesuksesan Yuyu di media sosial berdampak besar pada usahanya sebagai pemandu wisata di Citumang. Jumlah pelanggan terus meningkat hingga ia kewalahan menangani semuanya sendiri. Untuk itu, ia membentuk sebuah tim guna membantu operasional tur.
“Sekarang saya lebih fokus ke marketing dan pembuatan konten, sedangkan untuk pemanduan wisata dibantu oleh teman-teman,” jelasnya.
Dari hasil memandu wisata body rafting di Citumang saja, Yuyu bisa meraup penghasilan hingga Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per bulan.
“Itu belum termasuk dari endorse dan AdSense yang juga memberikan penghasilan besar,” tambahnya.
Peningkatan penghasilan juga terasa saat hari-hari besar seperti Lebaran, ketika jumlah pengunjung wisata meningkat tajam. Yuyu menyadari potensi besar Citumang sebagai destinasi wisata populer, terutama berkat promosi melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram.
“Kebanyakan pengunjung tahu tentang Citumang dari media sosial, dan akhirnya mereka datang ke sini untuk berlibur,” terangnya.
Berkat usahanya, Yuyu kini mampu mempekerjakan pegawai dengan honor hingga Rp 100 ribu per hari untuk memandu wisatawan.
“Saya bisa membeli rumah, membuka usaha bersama orang tua, dan menyekolahkan adik saya yang masih SD,” ungkapnya dengan bangga.
Ke depannya, Yuyu berencana untuk mengembangkan usahanya ke objek wisata lain di sekitar Pantai Pangandaran, dengan harapan bisa menarik lebih banyak wisatawan.
“Saya ingin terus membahagiakan orang tua dan masih punya cita-cita yang lebih besar,” pungkasnya. (**)