BANJAR, JURNALMEDIA.ID – Tragedi tragis menimpa Riki (24), seorang pemuda asal Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, yang jatuh ke Sungai Citanduy dari Jembatan Dobo di Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, pada dini hari Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 01.00 WIB. Insiden ini meninggalkan keluarga dalam kesedihan yang mendalam.
Sobari (55), ayah Riki, merasa sangat terpukul mendengar kabar anaknya yang diduga terbawa arus hingga tenggelam. Meskipun menganggap ini sebagai takdir, Sobari, sebagai seorang ayah, tidak bisa menyembunyikan rasa syok dan duka yang dirasakannya.
“Riki adalah anak kedua kami. Dia sering keluar bermain di malam hari. Malam itu, sebelum kejadian, dia pamit untuk bertemu saudaranya di Banjar sekitar pukul 20.00 WIB,” kata Sobari dengan wajah sedih.
Sobari juga menjelaskan bahwa Riki berangkat tanpa sepeda motornya dan dibonceng oleh temannya. “Saya mulai khawatir ketika sampai waktu sahur, Riki belum juga pulang. Saya mencoba menelepon dan mengirim pesan WhatsApp, tapi tidak ada jawaban,” ungkapnya.
Kekhawatiran keluarga bertambah ketika mereka mendapat informasi tentang kecelakaan Riki. Sobari dan keluarga, didampingi tetangga, bergegas ke Bendungan Dobo untuk mengikuti proses pencarian di Sungai Citanduy.
Tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas menggunakan tiga unit perahu karet untuk pencarian yang dimulai dari pagi hingga sore hari. Pencarian Riki menarik perhatian warga Banjar dan sekitarnya karena informasi tentang insiden tersebut cepat tersebar.
“Pencarian dilakukan secara intensif dari lokasi jatuhnya Riki hingga ke bendungan. Kami dibantu oleh para relawan dan akan terus mencari sesuai SOP operasi pencarian dan pertolongan. Kami berharap Riki segera ditemukan agar keluarga dapat merasa tenang,” ujar Sekda Banjar.
Proses pencarian dihentikan sementara menjelang sore hari dan akan dilanjutkan esok hari, sesuai dengan SOP yang berlaku.(Johan)